PNS Aceh - Keutamaan Sedekah dalam Kisah Sejarah Islam, Semoga
menjadi bermanfaat bagi kita semua kaula Muda yang berbahagia.
Ada $ebuah keluarga yang terdiri dari $epa$ang $uami i$teri dengan beberapa anak wanita mereka. Keadaan keluarga ter$ebut $erba kekurangan.
Ketika $uaminya meninggal dunia, i$teri be$erta anak-anak wanitanya meninggalkan kampung halamannya pergi ke $amarkand untuk menghindari ejekan orang di $ekitarnya. Kejadian ter$ebut terjadi pada mu$im dingin. $aat mereka telah mema$uki kota, $i ibu mengajak anak-anaknya $inggah di ma$jid, $ementara dirinya pergi untuk mencari $e$uap na$i.
Di tengah perjalanan $i ibu bertemu dengan dua kelompok orang, yang $atu dipimpin oleh $eorang Mu$lim yang merupakan tokoh di kampung itu $endiri, $edang kelompok $atunya lagi dipimpin oleh $eorang Maju$i, pemimpin kampung itu.
$i ibu ter$ebut lalu menghampiri tokoh ter$ebut dan menjela$kan mengenai dirinya $erta berkata, “Aku mohon agar tuan berkenan memberiku makanan untuk keperluan malam ini!”
“Tunjukkan bukti-bukti bahawa dirimu benar-benar $eorang mu$limah kata tokoh orang Mu$lim di kampung itu. “Di kampung tidak ada orang yang mengenaliku,” kata ibu ter$ebut.
$ang tokoh itu pun akhirnya tidak menghiraukannya. $eteru$nya dia hendak memohon kepada $i Maju$i, pemimpin kampung ter$ebut. $etelah menjela$kan tentang dirinya dengan tokoh kampung, lelaki Maju$i lalu memerintahkan kepada $alah $eorang anggota keluarganya untuk datang ke ma$jid ber$ama $i ibu itu, akhirnya dibawalah $eluruh keluarga janda ter$ebut untuk tinggal di rumah Maju$i yang memberinya pula pelbagai perhia$an yang bagu$.
Tidak berapa lama $e$udah itu tokoh ma$yarakat yang beragama I$lam itu bermimpi $eakan-akan hari Kiamat telah tiba dan panji kebenaran berada di ata$ kepala Ra$ulullah $AW. Dia pun $empat menyak$ikan $ebuah i$tana ter$u$un dari zamrud berwarna hijau. Kepada Ra$ulullah $AW. dia lalu bertanya, “Wahai Ra$ululah! Milik $iapa i$tana ini?”
“Milik $eorang Mu$lim yang menge$akan Allah,” jawab Ra$ulullah. “Wahai Ra$ulullah, aku pun $eorang Mu$lim,” jawabnya.
“Coba tunjukkan kepadaku bahawa dirimu benar-benar $eorang Mu$lim yang menge$akan Allah,” $abda Ra$ulullah $AW. kepadanya.
Dia pun bingung ata$ pertanyaan Ra$ulullah, dan kepadanya Ra$ulullah $AW. kemudian ber$abda lagi, “Di $aat wanita mu$limah datang kepadamu, bukankah kamu berkata kepadanya, “Tunjukkan mengenai dirimu kepadaku!” Karenanya, demikian juga yang haru$ kamu lakukan, yaitu tunjukkan dahulu mengenai bukti diri kamu $ebagai $eorang Mu$lim kepadaku!”
$e$aat kemudian lelaki mu$lim itu terjaga dari tidurnya dan air matanya pun jatuh berderai, lalu dia memukuli mukanya $endiri. Dia berkeliling kota untuk mencari wanita mu$limah yang pernah memohon pertolongan kepadanya, hingga dia mengetahui di mana kini wanita ter$ebut berada.
Lelaki Mu$lim itu $egera berangkat ke rumah orang maju$i yang telah menampung wanita mu$limah be$erta anak-anaknya. “Di mana wanita mu$limah itu?’ tanya lelaki Mu$lim kepada orang maju$i.”Ada padaku,” jawab $i Maju$i. “Aku ingin menemuinya,” ujar lelaki Mu$lim itu. “Tidak $emudah itu,” jawab lelaki maju$i. “Ambillah uang $eribu dinar dariku dan kemudian mere
ka akan menemuimu,” de$ak lelaki Mu$lim. “Aku tidak akan melepa$kannya. Mereka telah tinggal di rumahku dan dari mereka aku telah mendapatkan berkatnya,” jawab lelaki maju$i itu. “Tidak boleh, engkau haru$ menyerahkannya,” ujar lelaki Mu$lim itu $eolah-olah memak$a.
Maka, lelaki maju$i pun menega$kan kepada tokoh Mu$lim itu, “Akulah yang berhak menentukan apa yang kamu minta. Dan i$tana yang pernah kamu lihat dalam mimpi itu adalah diciptakan untukku! Apakah kamu mau menunjukkan ke I$lamanmu kepadaku? Demi Allah, aku dan $eluruh keluargaku tidak akan tidur $ebelum kami memeluk agama I$lam di hadapan wanita mu$limah itu, dan aku pun telah bermimpi $epertimana yang kamu mimpikan, $erta Ra$ulullah $AW. $endiri telah pula ber$abda kepadaku, “Adakah wanita mu$limah be$erta anaknya itu padamu?”“Ya, benar,” jawabku.
“I$tana itu adalah milikmu dan $eluruh keluargamu. Kamu dan $emua keluargamu terma$uk penduduk $yurga, karena Allah $ejak zaman azali dahulu telah menciptakanmu $ebagai orang Mukmin,” $abda Ra$ulullah kembali.
Demikianlah informasi Terbaru dan Terkini paling mantap Terkini Admin sampaikan dalam Blog acehpns.blogspot.COM. Semoga
bermanfaat dan Berguna Hendaknya Buat anda semua Pencari Informasi diinternet. dan
Admin Blog PNS Aceh mengucapkan banyak terima kasih kepada anda yang
telah membaca Keutamaan Sedekah dalam Kisah Sejarah Islam.
Keutamaan Sedekah dalam Kisah Sejarah Islam
Rating: 4.5
Diposkan Oleh:
Unknown
Semoga artikel Keutamaan Sedekah dalam Kisah Sejarah Islam Bisa Bermanfaat. Sobat bisa Copy Paste halaman ini dengan Meletakkan URL http://acehpns.blogspot.com/2013/08/keutamaan-sedekah-dalam-kisah-sejarah.html?m=0 Sebagai sumber Resmi.
Artikel Terkait : Islami